Koneksi Antar Materi Pemikiran KHD Tugas Modul 1.1. a.8
Sebelum mempelajari modul 1.1 pembelajaran yang saya
laksanakan adalah suatu pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan hampir
tidak memperhatikan kebahagian murid saat melaksanakan pembelajaran. Aspek yang
dikejar bukanlah kompetensi murid yang tepat guna sesuai kebutuhan lingkungan
dan zaman namun hanya berpatokan terhadap nilai pengetahuan di rapor dan
ketercapaian KD/materi.
Namun setelah mempelajari modul 1.1 ini saya seperti
mendapat tamparan dimana betapa pemikiran KHD yang muncul pada awal abad 20an
ternyata merupakan pondasi pendidikan yang paling berkearifan lokal serta tetap
relevan dengan perubahan zaman.
Adapun tindakan yang segera akan saya laksanakan agar kelas
saya mencerminkan pemikiran KHD adalah menciptakan suatu suasana pembelajaran
yang menyenakan untuk murid namun tidak melupakan kompetensi kreatifitas,
kolaborasi, komunikasi dan berpikir, serta menumbuhkembangkan pembiasaan
pendidikan budi pekerti.
Contoh nyata dalam pembelajaran di kelas adalah metode
pembelajaran berbasis permainan rakyat seperti kasti dimana murid akan sangat
senang dengan permainannya namun juga melatih raga serta dituntut untuk
bernalar kritis dan cepat dalam mengambil keputusan untuk memenangkan
permainan.
Seperti pemikiran KHD yang mengibaratkan tempat/pendidikan/sekolah
adalah ibarat taman, dimana taman adalah tempat bermain yang memberikan
kebahgiaan bagi setiap insan yang berkunjung, begitu halnya dengan sekolah.
Sekolah harus didesign sebagai tempat yang menyenangkan dan membahagiakan sbagi
setiap orang yang berada di dalamnya, baik itu siswa, guru maupun warga sekolah
lainnya.
Adapun hal yang
terbersit di pemikiran saya dalam mengimplementasikan pemikiran KHD adalah :
- 1. Membuat survey non kognitif dan kognitif untuk mengetahui profile murid sehingga dapat ditentukan strategi/metode/model pembelajaran
- 2. Merancang pembelajaran berpusat pada murid dengan menggunakan model pembelajaran inovatif dan kooperatif untuk membentuk kemampuan kolaboratif dan komunikasi
- 3. Murid belajar dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan minat dan potensinya (pendidikan yang berdiferensiasi)
- 4. Proses pembelajaran tidak hanya dikelas tetapi dapat dilaksanakan di luar kelas (outdoor learning) dengan beragam aktivitas, seperti: bermain peran, percobaan, mengukur lapangan, membuat proyek dan lain-lain.
- 5. Pembelajaran memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan
Adapun tantangan yang mungkin dihadapi dan solusi
- 1. Murid belum terbiasa dengan aktivitas pembelajaran konsep ‘merdeka belajar’ berbasis budaya lokal. Solusinya: membangun kesepakatan kelas dan memberikan scaffolding oleh guru
- 2. Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran merdeka belajar berbasis budaya lokal. Solusinya dapat bekerjasama dengan pihak/mitra lain (masyarakat)
- 3. Proses pembelajaran merdeka belajar akan kompleks dan memerlukan waktu yang lama sehingga capaian kurikulum tidak tercapai. Solusinya : kolaborasi antar guru mata pelajaran.
Comments
Post a Comment